Kamis, 18 Oktober 2012

MAKALAH SILIKON


MAKALAH SILIKON

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini berisi tentang informasi mengenai keberadaan dari silikon,teknik ekstraksi,sifat fisika dan sifat kimia dari silikon, kegunaan dari silikon, dan senyawa yang paling popular pada silikon.  Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang silikon.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan dari makalah kami ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.


Palangka raya ,  Oktober 2011

Penulis







DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................  i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I : PENDAHULUAN ................................................................................  1
A.         LATAR BELAKANG......................................................................................... 2
B.         TUJUAN............................................................................................................... 3
C.         RUMUSAN MASALAH ....................................................................................  3
D.         BATASAN MASALAH .....................................................................................  4

BAB II : PEMBAHASAN ..................................................................................  4
A.         KEBERADAAN SILIKON ...............................................................................  4
B.         TEKNIK EKSTRAKSI SILIKON .....................................................................  4
C.         SIFAT FISIKA DAN KIMIA ............................................................................  7
D.         KEGUNAAN SILIKON
E.          SENYAWA PALING POPULER BERGABUNG DENGAN SILIKON....... 16

BAB III : KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 17
A.        KESIMPULAN ............................................................................................... 17
B.         SARAN............................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18


BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Davy pada tahun 1800 menganggap silikon sebagai senyawa, daripada suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan Thenard berpendapat bahwa Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol Si dan nomor atom 14. Silikon merupakan unsur kedua paling berlimpah setelah oksigen, di dalam kerak Bumi Silikon mencapai hampir 25,7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Silikon dialam terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk silikat.
Silikon adalah polimer nonorganik yang bervariasi, dari cairan, gel, karet, hingga sejenis plastik keras. Beberapa karakteristik khusus silikon yaitu : tak berbau, tak berwarna, kedap air, serta tak rusak akibat bahan kimia dan proses oksidasi, tahan dalam suhu tinggi, serta tidak dapat menghantarkan listrik.
Sebagian besar silikon berfungsi  sebagai komponen batu silikat dan unsur bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh karena itu, silikon dihasilkan dengan mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon berkualitas tinggi dengan menggunakan alat tungku listrik dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum floatzo.
 Silikon dengan kemurnian tinggi dihasilkan dengan reduksi SiHCl3 dengan menggunakan hidrogen. SiHCl3 dihasilkan dengan melakukan hidrokhlorasi.Silikon berkemurnian rendah diikuti dengan  pemurnian.
 Pada tahun 1824 Berzelius, yang dianggap sebagai penemu pertama silikon, dengan mempersiapkan amorphous silikon dan dengan metode yang sama dan kemudian memurnikannya dengan membuang fluosilika dengan membersihkannya berulang kali. Deville pada tahun 1854 pertama kali mempersiapkan silikon kristal, bentuk alotropik kedua unsur ini.
Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites.Silikon juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui asalnya.
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunan seperti batu bata. Silikon juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa.Hydrogenated amorphous silicone memiliki potensial untuk memproduksi sel-sel murah untuk mengkonversi energi solar ke energi listrik
 Silikon sangat penting untuk tanaman dan kehidupan binatang. Diatoms dalam air tawar dan air laut mengekstrasi silika dari air untuk membentuk dinding-dinding sel. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia.
 Silikon merupakan bahan penting dalam pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560A.Silikon kristalin memiliki tampak kelogaman dan bewarna abu-abu. Silikon merupakan unsur yang tidak reaktif secara kimia (inert), tetapi dapat terserang oleh halogen dan alkali. Kebanyakan asam, kecuali hidrofluorik tidak memiliki pengaruh pada silikon.Unsur silikon mentransmisi lebih dari 95% gelombang cahaya infra merah, dari 1,3 sampai 6 mikrometer.Banyak orang bekerja di tempat-tempat dimana debu-debu silikon terhirup dan sering mengalami gangguan penyakit paru-paru dengan nama silikosis.

B.    Tujuan
1.         Untuk mengetahui keberadaan silikon
2.         Untuk mengetahui teknik ekstraksi
3.         Untuk mengetahui sifat fisika dan kimia
4.         Untuk mengetahui kegunaan silikon
5.         Untuk mengetahui senyawa-senyawa yang paling populer

C.       Rumusan Masalah
1.         Dimana keberadaan silikon
2.         Bagaimana teknik ekstraksinya
3.         Apa saja sifat fisika dan kimia dari silikon
4.         Apa saja kegunaan silikon
5.         Apa saja senyawa yang paling populer dengan silikon

D.       Batasan Masalah
Makalah ini hanya terbatas pada karakteristik yang terkait dengan silikon


BAB II
PEMBAHASAN

A.       Keberadaan Silikon
Silikon (Si) mrupakan unsur ke-2 paling berlimpah di bumi setelah oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen.
Silikon (Si) tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar di kulit bumi dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada  pasir, kuarsa dan serbuk batuan. Bentuk silikat dapat ditemukan diantaranya pada  granit, lempung dan  mika, dan serbuk silikon murni terdapat seperti kepungan dalam emas dan terdapat pada  letusan gunung berapi, silikon (Si) juga merupakan bagian utama dalam aerolit (satu kelas dengan meteorit) dan tektid (bentuk kaca alami).
Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone. Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.
 Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan komponen utama dan satu kelas dengan bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites. Silikon  juga merupakan komponen tektites, Silikon  alami yang tidak diketahui asalnya.      
Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika dan karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.

B.        Teknik Ekstraksi Silikon
Teknik pembuatan silikon itu terbilang sederhana. Mineral silika yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl) dipanaskan hingga suhu 850Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam silika akan berubah menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi silikon. "Ini cara terbaik dan termurah untuk membuat silikon," kata Toshiyuki Nohira, Ketua Tim Peneliti. 
Sebelumnya, teknologi pembuatan silikon terbilang rumit. Selain memanfaatkan silika, beberapa unsur seperti seng (Zn), besi (Fe), dan timbel (Pb) harus digunakan dalam reaksi kimiawi  pembuatannya. Proses ini baru berjalan pada suhu yang sangat tinggi (2.000Celsius). Temuan Laboratorium Bahan Mineral Universitas Kyoto itu menjadi alternatif menarik kalangan industri.
Cara lain untuk memperoleh silikon salah satunya melalui proses berikut :
1.    Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu 3000 °C. Reaksi yang Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz) atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan kokas (C). terjadi adalah:
SiO2(l) + 2C(s) –––→  Si(l) + 2CO2
2.    Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui cara di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) –––→ SiCl4(g)
3.    Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 °C. Uap yang terbentuk kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2 sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) –––→  Si(s) + 4HCl(g)
4.    Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan lebih lanjut denan cara pemurnian zona (zona refining), seperti pada gambar berikut.
.
Pada pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan dilewatkan ke bawah melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat pada zona lebur. Karena pemanasan maka batang silikon tidak murni akan mengalami peleburan.
Seperti pada sifat koligatif larutan tentang pemurnian titik lebur larutan dimana titik lebur larutan adalah lebih rendah dibandingkan titik lebur pelarut murni. Pemurnian silikon anolog dengan hal tersebut, silikon murni di anggap sebagai pelarut sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor dianggap sebagai larutan. Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur silikon murni akan akan lebih tinggi dibanding titik lebur silikon yang tidak murni (bagian yang mengandung pengotor).
Hal ini menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang mengandung pengotor (bagian atas pada zona peleburan). Selama permurnian zona berlangsung maka bagian bawah yang merupakan silikon murni akan bertambah banyak sedangkan bagian atas semakin sedikit. Pengotor yang ada akan terkonsentrasi pada bagian yang sedikit tersebut.
Setelah leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu batangan dimana salah satu ujung merupakan silikon paling murni sedangkan silikon yang lain merupakan silikon yang dipenuhi dengan pengotor atau bagian silikon yang paling tidak murni. Walaupun demikian terkadang bagian yang paling murni dari silikon ada pada bagian atas sedangkan bagian yang paling tidak murni berada pada bagian bawah. Bagian yang  murni dan tidak murni dapat dipisahkan dengan cara pemotongan.

C.      Sifat Fisika dan Kimia Silikon
1.    Sifat Fisika

Konfigurasi
[Ne] 3S23P2
Fase
Solid
Titik leleh (K)
1687
Titik didih (K)
3538
Distribusi Elektron
8,2
Energi Pengionan (eV/atm)
8,2
Jari-jari kovalen atom (Å)
1,17
Jari-jari ion
0,41 (Si4+)
Keelektronegatifan
1,8
Berat atom standar (g.mol-1)
28,085
Bahan beku (KJ.mol-1)
50,21
Kapasitas bahan / 25oC (J.mol.K-1)
19,789
Bahan penguapan (KJ mol­­-1)
359
Energi ikat diri (KJ mol­­-1)
210-250


2.    Sifat Kimia
a.       Sifat-sifat kimia unsur-unsur utama golongan IA dan IIA dari atas ke bawah dalam tabel periodik adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik); bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.
b.      Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif golongan IA dan IIA. Boron dapat bereaksi dengan unsur halogen, membentuk asam oksi, larut dalam air dan membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen. Adapun garam aluminium akan mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat.
c.       Karbon dan silikon tidak reaktif pada suhu biasa. Karbon bereaksi langsung dengan fluor. Jika karbon dibakar dalam udara yang terbatas menghasilkan karbon monoksida. Karbon dapat membentuk ikatan kovalen tunggal, dan rangkap untuk membentuk senyawa organik.
d.      Silikon bereaksi dengan halogen; jika dipanaskan membentuk oksida; membentuk garam dari asam oksi dan membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa dengan atom oksigen.
Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO2) yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:
SiO2(s) + 2C(s) → Si(s) + 2CO(g)
Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik, seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:
SiCl4(g) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk ikatan π (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (σ). Karena itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam, tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.
Si(s) + 4OH-(aq) → SiO4(aq) + 2H2(g)
Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida, dan dengan halogen membentuk halide, seperti:
Si(s) + 2H2 → SiH4
Si(s) + 2Cl2 → SiCl4
Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.


ikatan silikon dioksida

a.    Reaksi dengan Halogen
Silikon bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas flour (menggunakan suatu atom halogen).
Si + 2X2 → SiX4
b.    Asam-oksi yang umum
Bila dipanaskan dalam udara, unsur ini bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida SiO2, pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun, dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4, dan asam metasilikat, H2SiO3. Kedua senyawa ini praktis dan larut dalam air, tetapi mereka memang bereaksi dengan basa.
Contohnya:
H4SiO4(s) + 4 NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + H2O(aq)
(nartium ortosilikat)
Bila kering sebagian (parsial) asam silikat disebut gel silika (suatu asam yang agak mirip dengan garam buatan, NaCl). Dalam bentuk ini ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air, belerang dioksida, asam sitrat, benzena dan zat-zat lain, ia digunakan secara luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil yang tertutup.
Garam-garam asam oksi dari kedua asam silikat tadi meliputi :
·         Na2SiO3 natrium metasilikat
·         Na4SiO4 natrium ortosilikat
·         Mg2SiO4 magnesium ortosilikat
·         LiAl(SiO3)2 litium alumunium metasilikat
Semua silikat ini kecuali silikat dari Na+, K+, Rb+, Cs+, dan NH4+, praktis tidak larut dalam air.
Semua silikat yang larut, membentuk larutan yang berasifat basa bila dilarutkan dalam air. Ion SiO32-, bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
SiO32-(aq) + H2O(aq) → HSiO3-(aq) + OH-(aq)
Suatu sifat kimia yang penting dari silikon adalah kecenderungan yang membentuk molekul yang signifikan besar. Silikon cenderung membentuk ikatan tunggal (masing-masing membentuk 4 dan 3 ikatan tunggal). Silikon membentuk molekul-molekul dan ion-ion raksasa, atom oksigen membentuk kedudukan yang berselang-seling.

Atom silikon seperti halnya atom karbon, dapat membentuk empat ikatan secara serentak silikon dalam susunan petrahedral, unsur Si mengkristal dengan struktur kubus pusat muka (fcc) seperti intan, silikon bersifat semi konduktor. Dalam silika SiO2, setiap atom Si terikat pada empat atom O dan tiap atom O terikat pada dua atom Si.
Susunan struktur tersebut membentuk jaringan yang sangat besar, yaitu struktur kristal kovalen raksasa (seperti intan). Kuarsa mempunyai titik leleh tinggi dan bersifat insulator. Kuarsa merupakan bentuk umum untuk silika namun, sesungguhnya bentuk-bentuk silika lain banyak, sehingga umumnya disebut mineral silika. Sebagian besar silika tidak larut dalam air. Hanya silikat dari logam alkali yang dapat diperoleh sebagai senyawa yang larut dalam air. Sifat umum dari mineral silikat adalah kekomplekan anion silikatnya, namun struktur dasarnya merupakan tetrahedral sederhana dari empat atom O disekitar atom pusat Si, tetrahedral ini dapat berupa:
a.    Unit terpisah
b.    Bergabung menjadi rantai atau cincin dari 2,3,4 atau 6 gugus
c.    Bergabung membentuk rantai tunggal yang panjang atau rantai ganda
d.   Tersusun dalam lembaran
e.    Terikat menjadi kerangka tiga dimensi
SiO44-(aq) + 4H+(aq) → Si(OH)4(aq)
Kereaktifan silikon sama halnya dengan boron dan karbon yaitu sangat tak reaktif pada suhu biasa. Bila mereka bereaksi, tak ada kecendrungan dari atom-atom mereka untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana, seperti B3+, C4+ dan Si4+. Ion-ion kecil ini akan mempunyai rapatan muatan begitu tinggi, sehingga eksistensinya tidaklah mungkin. Namun atom-atom ini biasanya bereaksi dengan persekutuan antara elektron merekamembentuk ikatan kovalen. Bila dipanaskan dalam udara, unsur-unsur itu bereaksi dengan oksigen dalam reaksi pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3, COdan SiO2,Ketiga oksida ini bersifat asam.
SiO2 pada hakikatnya tidak reaktif dengan air pada suhu-suhu biasa. Namun dua asam silikat sederhana adalah asam ortosilikat, H4SiO4 dan asam metasilikat, H2SiO3- Kedua senyawa ini praktis tak larut dalam air, tetapi mereka bereaksi dengan basa, contohnya :
H4SiO4(s) + 4NaOH(aq) → Na4SiO4(aq) + 4H2O(aq)
Bila kering sebagian (parsial), asam silikat disebut gel silika (suatu bahan yang agak mirip dengan garam batuan, NaCl). Dalam bentuk ini, ia mempunyai kapasitas menyerap yang besar terhadap uap air, belerang dioksida, asam nitrat, benzena dan zat-zat lain. Ia digunakan secara luas sebagai bahan untuk menghilangkan kelembaban dalam wadah-wadah kecil.

D.      KEGUNAAN SILIKON
v  Bagi Manusia
§  Segi Industri
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silika ada dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia. Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Silikon super murni dapat didoping dengan boron, gallium, fosfor dan arsenik untuk memproduksi silikon yang digunakan untuk transistor, sel-sel solar, penyulingan, dan alat-alat solid-state lainnya, yang digunakan secara ekstensif dalam barang-barang elektronik dan industri antariksa. Silikon bahan penting pembuatan baja dan silikon karbida digunakan dalam alat laser untuk memproduksi cahaya koheren dengan panjang gelombang 4560 A.
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan transistor, chips, komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam berbagai jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon digunakan dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
Larutan pekat natrium silikat (Na2SiO3), suatu zat padat amorf yang tidak berwarna, yang disebut water glass, digunakan untuk pengawetan telur dan sebagai perekat, juga sebagai bahan pengisi (fillir) dalam detergent. Silikon karbida (SiC), merupakan zat padat yang sangat keras digunakan untuk ampelas (abrasive) dan pelindung untuk pesawat ulang alik terhadap suhu yang tinggi sewaktu kembali kebumi. Silica gel, suatu zat padat amorf yang sangat berfori, dibuat dengan melepas sebagian air dari asam silikat (H2SiO3) atau (SiO2H2O). silica gel bersifat higroskopis (mengikat air) sehingga digunakan sebagai pengering dalam berbagai macam produk.
§  Kesehatan (Pencegah Osteoporosis)
     Kecepatan pergantian tulang sangatlah penting. Jika keluar dari keseimbangannya maka akan menghasilkan kehilangan massa tulang dan osteoporosis. Banyak peneliti saat ini mengacu kepada kecepatan pergantian tulang pasien wanita sebagai indikator dari osteoporosis. Ketika pengukuran dilakukan pada volume total tulang trabecular tikus, para peneliti menemukan bahwa tikus yang indung telurnya diangkat dan tidak diterapi apa-apa memiliki kehilangan massa tulang sebesar 50%, dibandingkan dengan tikus-tikus yang menjalani operasi gadungan. Pada kelompok lain yang indung telurnya diangkat namun diberi estradiol, kehilangan massa tulang sebesar 8%, dan ketika silicon diberikan pada 1 mcg untuk setiap gram berat badan, menghasilkan kehilangan massa tulang sebesar 42%. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat dipertimbangkan untuk menggunakan suplementasi silicon bersamaan dengan terapi sulih hormon untuk mencegah osteoporosis.
Silicon juga terkonsentrasi di dalam jaringan penghubung pembuluh darah, tulang rawan, rambut dan kulit. Oleh karena itu, para peneliti percaya bahwa silicon memainkan peran penting didalam jalinan struktur dinding pembuluh darah dan tulang. Atherosclerosis (Penyumbatan dan pengerasan arteri yang disebabkan oleh plak kolesterol dan pertumbuhan jaringan arteri yang abnormal) secara signifikan menurunkan tingkat silicon didalam dinding arteri. Tingkat silicon berkurang persis sebelum plak terbentuk, dimana hal ini menunjukkan bahwa defisiensi silicon tidak bisa dipisahkan dari kelemahan dinding pembuluh darah.
Ada begitu banyak faktor, termasuk nutrisi, hormon, olah raga, merokok, minum alkohol dan genetik yang berperan didalam penyakit osteoporosis dan penyakit cardiovaskular pada manusia. Pencegahan terhadap penyakit-penyakit kronis ini membutuhkan nutrisi, termasuk silicon. Daftar makanan dan nutrisi yang direkomendasikan bagi penderita osteoporosis secara mencolok menyerupai apa yang direkomendasikan bagi penderita penyakit cardiovaskular – Hal ini bukanlah suatu hal yang mengejutkan, karena tulang dan arteri, keduanya merupakan jaringan penghubung (connective tissues). Secara keseluruhan, informasi ini memperkuat argumentasi bahwa kebutuhan nutrisi manusia didasari pada diet Paleolitik. Penyakit osteoporosis dan kardiovaskular keduanya merupakan penyakit yang diakibatkan oleh penggunaan nutrisi modern barat.
v  Bagi Tumbuhan
       Unsur bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika unsur ini tidak ada, pertumbuhan tanaman tidak akan terganggu. Unsur-unsur yang termasuk menguntungkan bagi tanaman adalah Natrium (Na), Cobalt (Co), Chlor (Cl), dan Silikon (Si). Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak setelah oksigen (O) dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam jumlah yang banyak pada setiap tanah.
Beberapa kajian menjelaskan bahwa Si memiliki beberapa peran penting terhadap tanaman tertentu seperti padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan tebu (Saccharum officinarum). Tebu merupakan salah satu monokotil akumulator Si yaitu tanaman yang serapan Si-nya melebihi serapannya terhadap air. Selama pertumbuhan (1 tahun), tebu menyerap Si sekitar 500-700 kg per ha lebih tinggi dibanding unsur-unsur lainnya.
Si dapat memberikan efek positif bagi tanaman tebu melalui dua hal yaitu pengaruh tak langsung pada tanah dengan meningkatkan ketersediaan P dan pengaruh langsung pada tanaman, seperti meningkatkan efisiensi fotosintesa, menginduksi ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik seperti hama dan penyakit, keracunan Fe, Al, dan Mn, mengurangi kerobohan dan memperbaiki erectness (ketegakan) daun dan batang, serta memperbaiki efisiensi penggunaan air. Untuk kedepannya, diharapkan pengetahuan tentang peranan unsur-unsur bermanfaat lainnya, seperti Natrium (Na), Cobalt (Co), Selenium (Se), dan Vanadium (Va), perlu dikembangkan dan disebarluaskan agar dapat meningkatkan produksi tanaman pertanian.

v  Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak ayam dan anak tikus menunjukkan bahwa silikon sangatlah penting bagi pertumbuhan kerangka tubuh yang normal. Tulang adalah sebuah materi yang fleksibel yang terbuat dari kristal apatite (Mineral Kalsium-Fosfor) yang tertanam di dalam matriks protein yang mengandung Kolagen dan Glycosaminoglycans. Silicon berperan penting didalam pengembangan awal tulang ketika matriks protein dibangun. Substansi ini juga meningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di dalam tulang, yang berarti tulang akan bertumbuh dengan cepat dan kuat.



3 Jenis Silikon Secara Medis yang Aman
a.    Silikon padat
Bentuknya menyerupai karet penghapus. Digunakan untuk katup jantung buatan, pengganti testis, kateter, serta persendian buatan. Dalam dunia bedah plastik, silikon padat biasanya digunakan untuk implan hidung, dagu, dan pipi. Beberapa tahun belakangan ini, silikon padat juga digunakan untuk membantu penderita gangguan ereksi, dengan menggunakan materi silikon padat yang dapat ditiup
b.    Silikon berbentuk gel dalam wadah silikon padat
Menyerupai dodol, dengan tingkat perlekatan molekul sangat baik. Digunakan untuk implan payudara/betis. Jika dibelah, tidak akan meleleh atau menyebar, tapi tetap mengikuti bentuk wadah penyimpannya.
c.    Silikon cair
Silikon bentuk cair dalam dunia medis, menurut dr. Donny V. Istiantoro dari Jakarta Eye Center, digunakan dalam operasi retina. Retina dapat lepas dari posisinya karena berbagai faktor, sehingga perlu dibantu perlekatannya dengan silikon cair.

Implan silikon payudara yang biasanya digunakan dalam operasi memperindah payudara. Ditinjau dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan payudara, yaitu:
Ø Implan berisi garam fisiologis (saline/NaCl)
Implan jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan cenderung mudah bocor atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini relatif kurang dapat dibentuk sesuai keinginan.
Ø Implan berisi gel silikon padat
Implan ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain khusus hingga terasa lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan
Ø Implan berisi gel silikon yang kohesif
Menurut dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic Surgeons, implan jenis ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat, populer dengan nama gummy bear breast implant. Gel kohesif seperti ini tak menyebar, bahkan jika kantong pembungkusnya bocor/dibelah.

E.        SENYAWA YANG POPULER BERGABUNG DENGAN SILIKON

Senyawa silikat dan silikon adalah silana (SiH4), asam salisik (H4SiO4), silikon karbida (SiC), silikon dioksida (SiO2), silikon tetraklorida(SiCl4), silikon tetrafluorida (SiF4), dan tetraklora silana(HSiCl3). Keramik yang sudah biasa ditemui yaitu, aluminium oksida (alumina,Al2O3), silikon dioksida (atau silika, SiO2), silikon karbida(SiC), silikon nitrida (SiN3) dan, sebagai tambahan, yang biasa disebut sebagai ”keramik tradisional” - yang tersusun atas mineral dari tanah, yaitu porselen,semen dan gelas.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.          KESIMPULAN
Silikon (Si) mrupakan unsur ke-2 paling berlimpah di bumi stelah oksigenyaitu mencakup 25,7 % dari kandungan kerak bumi, dan merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen.Silikon (Si) tidak ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar di kulit bumi dalam bentuk silikat dan silikon dioksida (silika). Bentuk silikon dioksida dapat ditemukan pada  pasir, kuarsa dan serbuk batuan.
Mineral silika yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl) dipanaskan hingga suhu 850Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam silika akan berubah menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika akan menjadi silikonsifat kimianya adalah sangat reaktif, sifat logamnya bertambah (dari atas ke bawah dalam tabel periodik); bereaksi dengan oksigen, unsur halogen, air, asam encer,dan amonia.Sifat fisika silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 14100C. silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat
Dalam bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk membuat bahan bangunana seperti batu bata dan banyak lagi seperti alat-alat banguanan.Silikon juga berfungsi sebagai pencegah oesteoporosis pada manusia.Silikin juga unsur yang menguntungkan bagi tanaman

B.               SARAN
Silikon merupakan unsur di alam yang mengandung banyak kegunaan bagi mahkluk hidup.Jadi pergunakan lah silikon secara baik karena silikon juga dapat membahayakan penggunanya.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar