ISTIHSAN KAMIL
KELAS X2
SMK TAMBANG NUSANTARA KENDARI
SENI RUPA TERAPAN
A.SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA
PERIODISASI
SENI RUPA
1.Zaman
Prasejarah
Secara historis, seni lukis
sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalanprasejarah memperlihatkan
bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyangmanusia telah mulai membuat
gambar pada dinding-dindirig gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dan
kehidupan mereka.Semua kebudayaan didunia mengenal seni lukis. mi disebabkan
karena lukisan atau gambar sangatmudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa
dibuat hanya denganmenggunakan matéri yang sederhana seperti arang, kapur, atau
bahan ainnya.Salah satu teknik terkenal gambar prasejanah yang dilakukan
orang-orang guaadalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu
menyembumya dengankunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya
adalah jiplakantangan berwanawarni di dinding-dinding gua yang masih bisa
dilihat hingga saatini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya
lukisan) untuk berkembang Iebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti
seni patung danseni keramik.Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas
bidang datar sepenti dinding,lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni
rupa modern di Indonesia, sifatini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi,
dimensi datar). Seiring denganperkembangan peradaban, nenek moyang manusia
semakin mahir membuatbentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis
karyakaryamereka mulài membentuk semacam komposisi rupa dan narasi
(kisah/cerita)dalam karya karyanya.
2.Zaman
Klasik
Di zaman ini lukisan dimaksudkan
untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai
akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dandimulainya kesadaran bahwa seni luki
mampu berkomunikasi ebih baik daripadakata-kata dalam banyakhal. Selain itu,
kemampuan manusia untuk menetap secarasempurna telah memberikan kesadaran
pentingnya keindahan di dalamperkembangan peradaban.Seni-lukis zaman klasik
kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan berikut.
a.Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya
agama).
b.Propaganda (sebagai contoh grafiti di
reruntuhan kmeii).
3.Zaman
Renaissance Abad Rena/sans (Bahasa Prancis/Bahasa lnggriEAenaissance; Bahasa
Italia:Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan kebudayaan
antara abad ke-1 4 hingga abad ke-1 7, bermula di Italia pada akhirAbad
Pert&igahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup
kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan
pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembanangaya perspektif dalam
seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan
efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,tapi
mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi
dari para polymath (orang ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal)
seperti Leonardo da vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan
“Renaissance Men”.
Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam
kelahiran kembali seni zamanklasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap
sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas
oleh Turki Pada akhirnya pengaruhseni di kota Firenze menyabar ke seluruh Eropa
hingga Eropa Timur . Tokoh yangbanyak dikenal dan masa ni adalah :a. Tomassi.b.
Donatello.c. Leonardo da Vincid. Michaelangeloe. Raphael
Sejarah Perkembangan Seni Rupa Terapan
Pengertian Seni Rupa Terapan
adalah suatu karya seni rupa yang diciptakan untuk tujuan fungsional,
yaitu sebagai alat atau perkakas dalam keperluan sehari-hari. Walaupun
demikian, seni rupa terapan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip estetis,
sehingga selain memiliki fungsi praktis juga memiliki keindahan yang dapat
dinikmati secara visual. Ditinjau dari segi bentuknya, seni rupa terapan.
Pada
masa lampau tidak ada perbedaan yang tegas antar seniman dan kriawan, antara
artists dan craftsman. Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi
dua, yaitu seni murni (fine art/pure art) dan seni terapan (useful art/applied
art). Dengan timbulnya istilah senni murni pada abad 18 mulailah terjadi
perbedaan yang mendasar tentang seni murni dan seni pakai.
Seni
berkembangan terus, dan pada abad 19 ada usaha untuk menyatukan kembali antara
seni dan kria, dalam sejarah seni rupa, kita mengenal lahirnya Werkstatte di
Austria dan Bauhaus di Jerman merupakan suatu usaha untuk menyatukan seni murni
dan seni pakai. Lahirlah istilah yang kita kenal sekarang dengan sebutan desain
industry.
B GAGASAN SENI RUPA TERAPAN
Gagasan (ide)
berkarya seni rupa meliputi gagasan awal dan akhir. Seni rupa terapan daerah
setempat memiliki keunikan yang menarik bagi setiap orang. Hasil karya cipta
yang diwujudkan sebagai benda hias ini bersumber dari ide gagasan pembuat karya
seni (perupa). Ada perupa yang tertarik menihat bahan (media) dengan bahan yang
unik, kemudian bahan tersebet menjadi benda seni yang berbobot dengan bahan
tersebut sederhana yang disebut gagasan akhir.
a. Contoh benda
seni terapan dengan ide akhir:
- Akar pohon jati dapat dibentuk menjadi meja dengan bentuk unik.
Kemudian menyesuaikan wujus akar tersebut
- Bahan limbah atau yang tidak terpakai dapat diciptakan menjadi
benda guna yang indah. Contoh : tas, bantalan kursi, dompet, kopas, ikat
pinggang, keset, sapu, peralatan rumah tangga yang semuanya terbuat dari
barang bekas (terbuang)
Disamping itu ada pula perupa yang
dalam menciptakan benda seni, ide atau gagasan sudah ada lebih dahulu (ide datang
lebih awal) baru dicari bahan (media) yang sesuai gagasan
b.
Contoh benda seni terapan denga ide awal
- Benda seni terapan yang terbuat dari bahan kayu, seperti: bangunan
rumah kayu, barang-barang ukiran berupa perabot rumah tangga, furniture,
dasn benda kerajinan kayu yang lainya.
- Benda seni terapan yang terbuat dari bahan bambu, antara lai
keranjang, dinding, tas, hiasan dinding, tirai, anyaman, angklung, rak
piring, kotak, topi, meja kursi bambu.
- Benda seni terapa yang digunakan untuk alat kesenian.
Contoh: hiasan yang unik dan menarik
dan kerajinan alat musik (instrumen) seperti: kolintang, angklung, rebana,
gong, gambang, seruling, biola, kendang, dengan berbagai bentuk dan model.
- Benda kerajianan yang digunakan untuk busana (pakaian)
Contoh: kerajinan tutup kepala
(topi, kkopiyah, peci, blangkon, ikat kepala) dengan berbagai bahan, kerajianan
sepatu dan sandal dari kulit, pakaian pengantin adat dengan aksesorisnya, kain
sarung, kain songket, kerajinan kain tenun, kerajinan kain batik tulis dan cap.
2.
Teknik karya seni rupa terapan daerah setempat
Pengertian teknik adalah suatu cara
yang digunakan untuk proses pembuatan karya seni rupa. Teknik yang digunakan
dalam pembuatan karya seni rupa terapan daserah setempat sangat sederhana.
Umumnya dikerjakan dengan tangan yang terampil. Teknik yang digunakan dalam
pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat, antara lain:
c.
Teknik karya seni rupa terapan dua dimensi
Teknik yang digunakan membuata karya
seni rupa terapan dua dimensi dapat berupa : teknik batik, setak, sulam,
bordir, menempel, arsir, b lok, tenun, dan anyam.
- Teknik batik digunakan untuk membuat kerajinan kain batik
Seni batik.
-
Batik tradisional dengan teknik menulis/menggambar pada kain dengan alat
canting dan bahan malam yang dipanaskan. Selanjutnya diberi warna, dilorong
(dibersihkan malamnya), dibilas (dicuci), dan dikeringkan dengaqn tidak terkena
panas matahari langsung.
-
Batik modern menggunakan teknik caplak atau klise dan teknik printing (sablon)
- Teknik anyaman
Anyaman adalah seni kerajinan yang
dikerjakan dengan cara mengankat dan menumpangtindihkan atau
menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman .
-
Bahan anyaman dapat berupa:
-
Daun pandan
-
Daun lontar
-
Menong
-
Bambu
-
Plastik, pita jepang, kertas yang diiris-iris.
-
Macam corak anyaman antara lain:
-
Anyaman lilit
-
Anyaman bintang
-
Anyaman bilik atau anyaman kepang
-
Anyaman sasak
d.
Teknik karya seni rupa terapan tiga dimensi
Teknik yang digunakan dapat berbagai
macam tergantung media (bahan) yang digunakan, antara lain dengan teknik :
-
Plester atau dengan kerangka
-
Sambung atau menempel
-
Cetak
-
Pahat
-
Membentuk (modeling)
-
Butsir, dan
-
Merakit/membangun
- Teknik butsir, hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain
(kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur
antara lain tanah liat, plastisi
- Membentuk (modeling)
Dengan menggunakan beberapa teknik
lagi, antara lain membentuk teknik:
-
Kontruksi
Teknik kontruksi macamnya ada tiga,
yaitu:
-
Teknik lempeng
-
Teknik pijat, dan
-
Teknik spiral.
Alatnya berupa sudip (alat pengukur
dari kayu), papan alas, paku, lidi
Bahan dari tanah liat, plastisi.
-
Putar
Dengan menggunakan alat putar,
terutama untuk benda yang berbentuk silindris (tabung), alat putar ini ada yang
diputar dengan kaki, tangan atau mesin.
-
Cetak
Menggunakan cetakan, sehingga dapat
dibersihkan beberapa benda dengan satu macam bentuk.
-
Analitik
Membentuk dari bentuk global (utuh),
ditarik, ditekan. Dikurangi hingga menjadi bentuk yang dikehendaki.
-
Sintetik yaitu menambah/menempelkan bagian-bagian bentuk sehingga menjadi
bentuk kesatuan bentuk.
- Teknik Pahat atau ukir
Yaitu cara pembuatannya dengan
menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dengan martil. Bahan (media) yang
digunakan adalah bahan keras seperti batu , cadas, kayu, gips, tanah liat
kering.
Contoh pembutan kerajinan patung dan
ukiran atau relief, kerajinan seni ukir terutama ukiran kayu dengan menggunakan
teknik pahat. Alat yang digunakan seperangkat pahat atau tatah ukir dengan
berbagai ukuran. Ada yang dibuat sket pola lebih rinci (detail), setelah
selesai dihaluskan (diamplas).
- Merakit dan Membangun
Merakit dan membangun yaitu kegiatan
yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan benda
trimatra (tiga dimensi).
Contoh: membuat maket, replika,
membuat mobil-mobilan, membuat akuarium, membuat kalung, membuat diorama,
membuat benda berongga (kubus, kerucut, piramida, tabung), membuat wayang
rumput, membuat boneka, media yang digunakan antara lain : tempat dn batang
korek api dan bahan dari alam sekitar, benda-benda bekas, kardus, karton,
sedotan, kertas, kayu, kawat, tali, dan rumput. Alatnya: pisau, gunting,
cutter, spidol, lem, benang tali, kawat
C.PROSES PENCIPTAAN SENI RUPA TERAPAN
Dalam proses penciptaan suatu karya seni
rupa, seorang seniman atau kreator dalam menuangkan ide-idenya dapat melalui
beberapa tahapan, diantaranya:
- Membuat
disain untuk menemukan suatu bentuk yang optimal.
- Penyelesaian
bentuk karya dengan media yang disesuaikan.
Kesuksesan
dalam menghasilkan suatu karya seni rupa ditentukan oleh pengaturan atau
penyususnan unsur-unsur seni rupa berdasarkan kaidah-kaidah komposisi.
Unsur-unsur yang dimaksud seperti titik, garis, bidang, bentuk, gelap-terang,
tekstur, dan warna. Sedangkan kaidah-kaidah komposisi adalah kesatuan,
keseimbangan, dan irama.
Kesatuan dapat
digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu: statis, dinamis, dan metastatis. Statis memiliki sifat tenang
dan stabil, dinamis memiliki sifat fleksibel dan mudah menyesuaikan, dan
metastatis memiliki sifat campuran antara statis dan dinamis.
Keseimbangan artinya
tidak berat sebelah, dalam hal ini seimbang berdasarkan nilai rasa.
Keseimbangan dalam komposisi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : Simetris, Asimetris dan Memusat.
Keseimbangan simetris, unsur bagian kiri dan kanan sama persis. Sebagai contoh,
hiasan kepala kala yang terdapat pada pintu masuk Candi, motif hias kain tenun
atau kain ikat, topeng, dsb. Keseimbangan asimetris, unsur bagian kiri dan
kanan tidak sama, namun memiliki kesan rasa seimbang. Sedangkan keseimbangan
memusat, penyusunan unsur-unsur rupa secara terpusat atau fokus pada
tengah-tengah bidang.
Irama merupakan
penyusunan unsur-unsur rupa secara teratur dari pengulangan suatu unsur rupa.
Ini maksudnya untuk menimbulkan kesan gerak pada suatu bentuk. Macam-macam tipe
dalam irama, yaitu tipe
repetitive (pengulangan unsur-unsur yang sama), tipe alternative (pengulangan
unsur-unsur secara selang-seling antara unsur-unsur yang berbeda), tipe progresif (pengulangan
dengan perubahan ukuran atau perubahan bentuk dari suatu unsur, dsb.).
D.KOMPOSISI WARNA SENI RUPA MODERN
Secara teori warna dapat
dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu teori warna berdasarkan cahaya
(dipelopori Isac Newton), dan teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) Teori
warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu
Fisika seperti halnya warna pelangi. Untuk kepentingan pembelajaran seni rupa,
artikel ini membahas teori warna berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada
warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen
diantaranya; 1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak
dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah,
kuning, dan biru, 2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran
kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 3). Warna
Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 4).
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain, 5). Warna komplementer, yakni warna kontras
yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan
ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
SELAMAT MENILAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar