Rabu, 17 Oktober 2012

TUGAS SENI BUDAYA



TUGAS
SENI BUDAYA


DISUSUN


OLEH
ISTIHSAN KAMIL
KELAS X2
SMK TAMBANG NUSANTARA KENDARI


SENI RUPA TERAPAN

A.SEJARAH PERKEMBANGAN SENI RUPA
PERIODISASI SENI RUPA
1.Zaman Prasejarah
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalanprasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyangmanusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dindirig gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dan kehidupan mereka.Semua kebudayaan didunia mengenal seni lukis. mi disebabkan karena lukisan atau gambar sangatmudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya denganmenggunakan matéri yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan ainnya.Salah satu teknik terkenal gambar prasejanah yang dilakukan orang-orang guaadalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyembumya dengankunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakantangan berwanawarni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saatini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang Iebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung danseni keramik.Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar sepenti dinding,lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifatini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring denganperkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuatbentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karyakaryamereka mulài membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita)dalam karya karyanya.

2.Zaman Klasik

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dandimulainya kesadaran bahwa seni luki mampu berkomunikasi ebih baik daripadakata-kata dalam banyakhal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secarasempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalamperkembangan peradaban.Seni-lukis zaman klasik kebanyakan dimaksudkan untuk tujuan berikut.
 a.Mistisme (sebagai akibat belum berkembangnya agama).
 b.Propaganda (sebagai contoh grafiti di reruntuhan kmeii).

3.Zaman Renaissance Abad Rena/sans (Bahasa Prancis/Bahasa lnggriEAenaissance; Bahasa Italia:Rinascimento; arti harafiah: kelahiran kembali) adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-1 4 hingga abad ke-1 7, bermula di Italia pada akhirAbad Pert&igahan dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Gerakan ini mencakup kebangkitan pengetahuan berdasarkan sumber-sumber klasik, tumbuhnya panutan pada Sri Paus dan segala sesuatu yang anggun, perkembanangaya perspektif dalam seni lukis, dan kemajuan ilmu pengetahuan. Gerakan Masa Pencerahan memberikan efek yang luar biasa pada semua usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,tapi mungkin yang paling terkenal adalah kemajuan dari segi kesenian dan kontribusi dari para polymath (orang   ilmu yang tinggi dalam berbagai macam hal) seperti Leonardo da vinci dan Michelangelo, yang menyebabkan munculnya sebutan “Renaissance Men”.
 Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zamanklasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki Pada akhirnya pengaruhseni di kota Firenze menyabar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur . Tokoh yangbanyak dikenal dan masa ni adalah :a. Tomassi.b. Donatello.c. Leonardo da Vincid. Michaelangeloe. Raphael



Sejarah Perkembangan Seni Rupa Terapan

Pengertian Seni Rupa Terapan adalah suatu karya seni rupa yang diciptakan untuk tujuan fungsional, yaitu  sebagai alat atau perkakas dalam keperluan sehari-hari. Walaupun demikian, seni rupa terapan tetap mempertimbangkan prinsip-prinsip estetis, sehingga selain memiliki fungsi praktis juga memiliki keindahan yang dapat dinikmati secara visual. Ditinjau dari segi bentuknya, seni rupa terapan.
Pada masa lampau tidak ada perbedaan yang tegas antar seniman dan kriawan, antara artists dan craftsman. Charles Batteaux (1713-1780) membedakan seni menjadi dua, yaitu seni murni (fine art/pure art) dan seni terapan (useful art/applied art). Dengan timbulnya istilah senni murni pada abad 18 mulailah terjadi perbedaan yang mendasar tentang seni murni dan seni pakai.
Seni berkembangan terus, dan pada abad 19 ada usaha untuk menyatukan kembali antara seni dan kria, dalam sejarah seni rupa, kita mengenal lahirnya Werkstatte di Austria dan Bauhaus di Jerman merupakan suatu usaha untuk menyatukan seni murni dan seni pakai. Lahirlah istilah yang kita kenal sekarang dengan sebutan desain industry.
           


B GAGASAN SENI RUPA TERAPAN
Gagasan (ide) berkarya seni rupa meliputi gagasan awal dan akhir. Seni rupa terapan daerah setempat memiliki keunikan yang menarik bagi setiap orang. Hasil karya cipta yang diwujudkan sebagai benda hias ini bersumber dari ide gagasan pembuat karya seni (perupa). Ada perupa yang tertarik menihat bahan (media) dengan bahan yang unik, kemudian bahan tersebet menjadi benda seni yang berbobot dengan bahan tersebut sederhana yang disebut gagasan akhir.
a.    Contoh benda seni terapan dengan ide akhir:
  • Akar pohon jati dapat dibentuk menjadi meja dengan bentuk unik. Kemudian menyesuaikan wujus akar tersebut
  • Bahan limbah atau yang tidak terpakai dapat diciptakan menjadi benda guna yang indah. Contoh : tas, bantalan kursi, dompet, kopas, ikat pinggang, keset, sapu, peralatan rumah tangga yang semuanya terbuat dari barang bekas (terbuang)
Disamping itu ada pula perupa yang dalam menciptakan benda seni, ide atau gagasan sudah ada lebih dahulu (ide datang lebih awal) baru dicari bahan (media) yang sesuai gagasan
b.      Contoh benda seni terapan denga ide awal
  • Benda seni terapan yang terbuat dari bahan kayu, seperti: bangunan rumah kayu, barang-barang ukiran berupa perabot rumah tangga, furniture, dasn benda kerajinan kayu yang lainya.
  • Benda seni terapan yang terbuat dari bahan bambu, antara lai keranjang, dinding, tas, hiasan dinding, tirai, anyaman, angklung, rak piring, kotak, topi, meja kursi bambu.
  • Benda seni terapa yang digunakan untuk alat kesenian.
Contoh: hiasan yang unik dan menarik dan kerajinan alat musik (instrumen) seperti: kolintang, angklung, rebana, gong, gambang, seruling, biola, kendang, dengan berbagai bentuk dan model.
  • Benda kerajianan yang digunakan untuk busana (pakaian)
Contoh: kerajinan tutup kepala (topi, kkopiyah, peci, blangkon, ikat kepala) dengan berbagai bahan, kerajianan sepatu dan sandal dari kulit, pakaian pengantin adat dengan aksesorisnya, kain sarung, kain songket, kerajinan kain tenun, kerajinan kain batik tulis dan cap.
2.    Teknik karya seni rupa terapan daerah setempat
Pengertian teknik adalah suatu cara yang digunakan untuk proses pembuatan karya seni rupa. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa terapan daserah setempat sangat sederhana. Umumnya dikerjakan dengan tangan yang terampil. Teknik yang digunakan dalam pembuatan karya seni rupa terapan daerah setempat, antara lain:
c.       Teknik karya seni rupa terapan dua dimensi
Teknik yang digunakan membuata karya seni rupa terapan dua dimensi dapat berupa : teknik batik, setak, sulam, bordir, menempel, arsir, b lok, tenun, dan anyam.
  • Teknik batik digunakan untuk membuat kerajinan kain batik
Seni batik.
-       Batik tradisional dengan teknik menulis/menggambar pada kain dengan alat canting dan bahan malam yang dipanaskan. Selanjutnya diberi warna, dilorong (dibersihkan malamnya), dibilas (dicuci), dan dikeringkan dengaqn tidak terkena panas matahari langsung.
-       Batik modern menggunakan teknik caplak atau klise dan teknik printing (sablon)
  • Teknik anyaman
Anyaman adalah seni kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengankat dan menumpangtindihkan atau menyilang-nyilangkan bahan sehingga menjadi suatu karya anyaman .
-       Bahan anyaman dapat berupa:
-          Daun pandan
-          Daun lontar
-          Menong
-          Bambu
-          Plastik, pita jepang, kertas yang diiris-iris.
-       Macam corak anyaman antara lain:
-          Anyaman lilit
-          Anyaman bintang
-          Anyaman bilik atau anyaman kepang
-          Anyaman sasak
d.      Teknik karya seni rupa terapan tiga dimensi
Teknik yang digunakan dapat berbagai macam tergantung media (bahan) yang digunakan, antara lain dengan teknik :
-            Plester atau dengan kerangka
-            Sambung atau menempel
-            Cetak
-            Pahat
-            Membentuk (modeling)
-            Butsir, dan
-            Merakit/membangun
  • Teknik butsir, hanya menggunakan alat telapak tangan dan alat lain (kayu, kawat) sederhana. Bahan yang digunakan lunak, elastis, lentur antara lain tanah liat, plastisi
  • Membentuk (modeling)
Dengan menggunakan beberapa teknik lagi, antara lain membentuk teknik:
-       Kontruksi
Teknik kontruksi macamnya ada tiga, yaitu:
-          Teknik lempeng
-          Teknik pijat, dan
-          Teknik spiral.
Alatnya berupa sudip (alat pengukur dari kayu), papan alas, paku, lidi
Bahan dari tanah liat, plastisi.
-       Putar
Dengan menggunakan alat putar, terutama untuk benda yang berbentuk silindris (tabung), alat putar ini ada yang diputar dengan kaki, tangan atau mesin.
-       Cetak
Menggunakan cetakan, sehingga dapat dibersihkan beberapa benda dengan satu macam bentuk.
-       Analitik
Membentuk dari bentuk global (utuh), ditarik, ditekan. Dikurangi hingga menjadi bentuk yang dikehendaki.
-       Sintetik yaitu menambah/menempelkan bagian-bagian bentuk sehingga menjadi bentuk kesatuan bentuk.
  • Teknik Pahat atau ukir
Yaitu cara pembuatannya dengan menggunakan alat pahat (tatah) atau ukir dengan martil. Bahan (media) yang digunakan adalah bahan keras seperti batu , cadas, kayu, gips, tanah liat kering.
Contoh pembutan kerajinan patung dan ukiran atau relief, kerajinan seni ukir terutama ukiran kayu dengan menggunakan teknik pahat. Alat yang digunakan seperangkat pahat atau tatah ukir dengan berbagai ukuran. Ada yang dibuat sket pola lebih rinci (detail), setelah selesai dihaluskan (diamplas).
  • Merakit dan Membangun
Merakit dan membangun yaitu kegiatan yang mencakup aktivitas menyusun berbagai komponen untuk dijadikan benda trimatra (tiga dimensi).
Contoh: membuat maket, replika, membuat mobil-mobilan, membuat akuarium, membuat kalung, membuat diorama, membuat benda berongga (kubus, kerucut, piramida, tabung), membuat wayang rumput, membuat boneka, media yang digunakan antara lain : tempat dn batang korek api dan bahan dari alam sekitar, benda-benda bekas, kardus, karton, sedotan, kertas, kayu, kawat, tali, dan rumput. Alatnya: pisau, gunting, cutter, spidol, lem, benang tali, kawat


C.PROSES PENCIPTAAN SENI RUPA TERAPAN
 Dalam proses penciptaan suatu karya  seni rupa, seorang seniman atau kreator dalam menuangkan ide-idenya dapat melalui beberapa tahapan, diantaranya:
  1. Membuat disain untuk menemukan suatu bentuk yang optimal.
  2. Penyelesaian bentuk karya dengan media yang disesuaikan.
Kesuksesan dalam menghasilkan suatu karya seni rupa ditentukan oleh pengaturan atau penyususnan unsur-unsur seni rupa berdasarkan kaidah-kaidah komposisi. Unsur-unsur yang dimaksud seperti titik, garis, bidang, bentuk, gelap-terang, tekstur, dan warna. Sedangkan kaidah-kaidah komposisi adalah kesatuan, keseimbangan, dan irama.
Kesatuan dapat digolongkan menjadi tiga tipe, yaitu: statis, dinamis, dan metastatis. Statis memiliki sifat tenang dan stabil, dinamis memiliki sifat fleksibel dan mudah menyesuaikan, dan metastatis memiliki sifat campuran antara statis dan dinamis.
Keseimbangan artinya tidak berat sebelah, dalam hal ini seimbang berdasarkan nilai rasa. Keseimbangan dalam komposisi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : Simetris, Asimetris dan Memusat. Keseimbangan simetris, unsur bagian kiri dan kanan sama persis. Sebagai contoh, hiasan kepala kala yang terdapat pada pintu masuk Candi, motif hias kain tenun atau kain ikat, topeng, dsb. Keseimbangan asimetris, unsur bagian kiri dan kanan tidak sama, namun memiliki kesan rasa seimbang. Sedangkan keseimbangan memusat, penyusunan unsur-unsur rupa secara terpusat atau fokus pada tengah-tengah bidang.
Irama merupakan penyusunan unsur-unsur rupa secara teratur dari pengulangan suatu unsur rupa. Ini maksudnya untuk menimbulkan kesan gerak pada suatu bentuk. Macam-macam tipe dalam irama, yaitu tipe repetitive (pengulangan unsur-unsur yang sama), tipe alternative (pengulangan unsur-unsur secara selang-seling antara unsur-unsur yang berbeda), tipe progresif (pengulangan dengan perubahan ukuran atau perubahan bentuk dari suatu unsur, dsb.).

D.KOMPOSISI WARNA SENI RUPA MODERN
Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu teori warna berdasarkan cahaya (dipelopori Isac Newton), dan teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Untuk kepentingan pembelajaran seni rupa, artikel ini membahas teori warna berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya; 1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 3). Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 4). Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 5). Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
lingkaran warna


SELAMAT MENILAI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar